Minggu, 03 Mei 2009

PROYEK PAGAR TPU CINEHEL DIPERTANYAKAN ?

Tasikmalaya, SNP – Proyek pengerjaan pembangunan pagar di sekitar lokasi Dadaha dan pembangunan rumah jaga dilokasi tempat pemakaman umum (TPU) Cinehel Kota Tasikmalaya tahun anggaran 2009 ini dinilai tidak transparan bahkan diduga proyek tersebut seolah proyek siluman.

Hal itu terbukti karena di kedua lokasi tersebut tidak terpasang adanya papan proyek, sehingga sejumlah masyarakat sekitar pun hingga kini tidak mengetahui siapa yang mengerjakan proyek tersebut dan berapa jumlah biayanya apalagi tentang sumber dana yang mengalokasikan kegiatan proyek itu.

Seperti halnya yang diungkap Adang (34) warga sekitar lokasi Dadaha saat ditemui wartawan belum lama ini, ia sama sekali tidak tahu menahu tentang pengerjaan pembangunan pagar di lokasi itu, entah itu dikerjakan oleh Dinas PU Kota Tasikmalaya atau oleh salah seorang pengusaha karena dilokasi tersebut tidak terpasang papan proyek.

Untuk itu Adang berharap, pada masa transparansi ini sekecil apapun jenis proyek itu apalagi yang bersumber dana dari pemerintah maka masyarakat pun harus mengetahui nilai dan jenis kegiatan proyek tersebut. Jangan sampai setiap proyek yang dikerjakan di Tasikmalaya ini seperti proyek jurig alias siluman.

Hal senada dikatakan Asep (29) warga sekitar lokasi TPU Cinehel, proyek pembangunan rumah jaga tersebut tidak tahu siapa yang mengerjakannya karena dilokasi ini tidak terpasang papan proyek bahkan masyarakat pun tidak tahu berapa nilai proyek tersebut, namun masyarakat hanya mengetahui kalau proyek pembangunan rumah jaga itu sering ditunggui oleh seorang PNS (pegawai negeri sipil).

“Kami selaku masyarakat seharusnya perlu tahu berapa nilai dan sumber dananya darimana proyek tersebut, jangan sampai pembangunan tersebut diduga proyek siluman,” tegasnya.

Sementara hingga berita ini diturunkan Kepala Dinas Cipta Karya Kota Tasikmalaya Ir. Tjarlia Rachmat belum bisa dihubungi, menurut stafnya ia tidak ada ditempat. (Rick/ Asjen).

OBYEK WISATA SITU GEDE MULAI DIPERCANTIK

Tasikmalaya, SNP – Kawasan objek wisata Situ Gede yang terletak di wilayah Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya panorama alamnya kini sangat terlihat indah. Apalagi setelah adanya penataan pembangunan area jogging track pada sekeliling jalan inspeksi kawasan Situ tersebut dengan lantai jalan beralaskan paving blok. Pembangunan pembuatan jogging track itu dilaksanakan melalui Kantor Pariwisata Kota Tasikmalaya pada tahun 2008 lalu.

Bahkan kawasan objek wisata ini sekarang banyak diminati pengunjung baik dari dalam maupun luar kota, mereka ada yang sengaja hanya untuk berekreasi saja, memancing dan adapula yang berolah raga mengitari area jogging track tersebut.

Seperti halnya pada Jum’at (1/5) lalu, segenap karyawan UPTD BPSDA Wilayah Sungai Citanduy-Ciwulan telah melaksanakan kegiatan jalan sehat mengitari area jogging track disekitar lokasi Situ tersebut. Menurut Kepala UPTD BPSDA Wilayah Sungai Citanduy – Ciwulan H. Dadan Sudarwan M.Eng kepada SNP, kawasan objek wisata Situ Gede ini kini lebih terlihat indah apalagi baik Kantor Pariwisata Kota Tasikmalaya maupun BPSDA sendiri setiap tahunnya tidak henti-hentinya melaksanakan program pembangunan guna menata kawasan objek wisata yang terindah di Kota Tasikmalaya.

Dikatakannya pula, kawasan objek wisata ini memang seharusnya didukung dan dipelihara oleh seluruh lapisan elemen masyarakat agar keindahan panorama alamnya tetap terjaga. Kawasan objek wisata Situ Gede ini memiliki luas area 47 ha dengan volume daya tampung air sebanyak 1.400.000 m3. Bahkan pada lokasi Situ tersebut dilengkapi pula dengan beberapa buah bangunan kantong lumpur, hal itu ditata semata-mata untuk mempermudah dalam upaya pemeliharaannya nanti.

Sementara itu, tambah H. Dadan, dengan adanya bangunan kantong lumpur tersebut maka pihaknya tidak akan kesulitan untuk mengeruk endapan lumpur dalam program pemeliharaannya. Bahkan untuk pengerukan endapan lumpur tersebut telah direncanakan dan diusulkan kepada Dinas Propinsi agar dilaksanakan sebanyak empat kali setiap tahunnya. “Soal besaran biaya yang diperlukan nantinya, saya akan menghitungnya kembali,” katanya. (bud)

MINYAK TANAH DI TASIK MAKIN LANGKA

Tasikmalaya, SNP- Setelah adanya konversi kompor minyak tanah ke kompor gas maka hingga kini masyarakat baik di wilayah Kabupaten maupun Kota Tasikmalaya merasa kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak tanah (minah). Bahkna selain langka minah tersebut meskipun ada di eceran dengan harga yang sangat mahal hingga mencapai Rp 8.500,- per liter, padahal harga sebelumnya berkisar Rp 2.500,- hingga Rp 3000,- per liternya.

Seperti halnya di wilayah Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya harga minah tersebut didapat dengan harga Rp 8.500,- per liter itupun konsumen dijatah per jerigen sebanyak 2 liter.

Menurut Wawan (32) pedagang pisang goreng yang sering mangkal di jalan rumah sakit umum kepada SNP belum lama ini, untuk keperluan usahanya itu memang ia merasa kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minah tersebut. Meskipun ada di warung eceran, itupun harganya sangat mahal sekali karena sebelum ada bantuan kompor gas di Tasikmalaya harga minah tersebut sebelumnya berkisar Rp 2.500,- per liter tetapi kini ia membeli dengan harga Rp 8.500,- per liter dan itupun sangat sulit didapatinya.

Lain halnya Ending (56) warga Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya menyebutkan, didaerahnya ini sebagian masyarakat untuk keperluan sehari-harinya lebih memilih menggunakan kayu bakar ketimbang menggunakan kompor minah ataupun kompor gas. Hal itu disebabkan untuk mendapatkan minah di setiap warung eceran dirasakan sangat sulit. Sekalipun ada itupun harganya sangat melambung hingga mencapai Rp 9.000,- per liter.

Sedangkan, lanjut Ending, bantuan kompor gas untuk Kecamatan Salawu hingga kini sepertinya belum terealisasi. Pula, meskipun bantuan tersebut tersalur maka masyarakat sepertinya lebih condong tetap menggunakan kayu bakar untuk memenuhi kebutuhannya daripada menggunakan kompor gas karena para pengguna kompor gas seperti yang telah di beritakan pada media cetak maupun elektronik kebanyakan telah menjadi korban ledakan, sehingga masyarakat hingga kini merasa cemas. (bud)

KEPALA SEKOLAH DI TASIK BISNIS GENTENG ?

Tasikmalaya, SNP,- Diduga ada suatu permasalahan yang dihadapi Kepala Sekolah SDN Pasirjenjing Kec.Cigalontang Kab.Tasikmalaya Mohamad Hadis saat akan di konfirmasi ke nomor telepon genggamnya oleh HU SNP tidak mau menggangkat padahal ada beberapa hal yang perlu ditanyakan seputar pembangunan rehab dua ruang kelas yang belum lama ini telah selesai direhabilitasi dengan dana yang bersumber dari APBD Propinsi jawa barat. Namun dalam pelaksanaannya menuai protes dari beberapa warga masyarakat pasalnya ada hal yang mengganjal dikarenakan fihak sekolah dalam hal ini adalah kepala sekolahnya Diduga telah menjual genteng sekolah sebanyak 1.500 biji yang seharusnya dipergunakan untuk atap salah satu ruang kelas.

Disebutkan oleh sumber SNP yang namanya tidak mau dikorankan, saya atas nama masyarakat merasa prihatin dengan tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah yang telah berani menjual genteng tersebut padahal genteng tersebut akan dipakai untuk satu ruang kelas lagi, ungkapnya.

Sementara itu Kepala UPTD Kec.Cigalontang Drs.Kartiwa saat di klarifikasi lewat telepon genggamnya merasa kaget oleh tindakan kepala sekolah yang diduga telah berani melakukan hal tersebut. Saya selaku kepala UPTD akan memanggil dan mengklarifikasi ke kepala sekolah, dan sepengetahuan kami memang telah terjadi misscomunikasi antara fihak sekolah dengan komite sekolah, jelasnya. (Bud)