Tasikmalaya, SNP- Setelah adanya konversi kompor minyak tanah ke kompor gas maka hingga kini masyarakat baik di wilayah Kabupaten maupun Kota Tasikmalaya merasa kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak tanah (minah). Bahkna selain langka minah tersebut meskipun ada di eceran dengan harga yang sangat mahal hingga mencapai Rp 8.500,- per liter, padahal harga sebelumnya berkisar Rp 2.500,- hingga Rp 3000,- per liternya.
Seperti halnya di wilayah Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya harga minah tersebut didapat dengan harga Rp 8.500,- per liter itupun konsumen dijatah per jerigen sebanyak 2 liter.
Menurut Wawan (32) pedagang pisang goreng yang sering mangkal di jalan rumah sakit umum kepada SNP belum lama ini, untuk keperluan usahanya itu memang ia merasa kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minah tersebut. Meskipun ada di warung eceran, itupun harganya sangat mahal sekali karena sebelum ada bantuan kompor gas di Tasikmalaya harga minah tersebut sebelumnya berkisar Rp 2.500,- per liter tetapi kini ia membeli dengan harga Rp 8.500,- per liter dan itupun sangat sulit didapatinya.
Lain halnya Ending (56) warga Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya menyebutkan, didaerahnya ini sebagian masyarakat untuk keperluan sehari-harinya lebih memilih menggunakan kayu bakar ketimbang menggunakan kompor minah ataupun kompor gas. Hal itu disebabkan untuk mendapatkan minah di setiap warung eceran dirasakan sangat sulit. Sekalipun ada itupun harganya sangat melambung hingga mencapai Rp 9.000,- per liter.
Sedangkan, lanjut Ending, bantuan kompor gas untuk Kecamatan Salawu hingga kini sepertinya belum terealisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar