Minggu, 03 Mei 2009

PEMILIK CAFE CILEMBANG "KEBINGUNGAN"

Tasikmalaya SNP- Puluhan Café remang yang sering beroperasi di kawasan eks terminal Cilembang, Jum’at (1/5) siang di bongkar paksa oleh satuan SAT POL PP Kota Tasikmalaya yang dibantu dengan aparat keamanan dari Polisi dan TNI. Walaupn saat pembongkaran berlangsung tidak ada perlawanan dari para pemilik café, namun sekitar 265 aparat gabungan disiagakan untuk mengantisipasi amuk massa khususnya para pemilik café.

Namun demikian 18 café yang berada di lokasi tersebut sejak digelarnya operasi pembongkaran sejak jam 14.00 WIB berjalan lancar tanpa ada perlawanan, walaupun ada beberapa pemilik café yang sempat bersitegang dan sempat adu mulut dengan aparat.

Kasat Pol PP Kota Tasikmalaya Hadi Ryadi,S.IP yang langsung memimpin operasi tersebut mengaku puas karena operasi yang digelar tidak menemui hambatan apalagi perlwanan dari warga sekitar, mengingat sebelum itu jauh-jauh hari pihaknya telah melayangkan surat teguran kepada pemilik café untuk mengosongkan dan membongkar café sebelum tanggal 30 April 2009.

Dari pantauan SNP dilapangan meyebutkan, bahwa gebrakan awal Kasat POL PP Kota Tasikmalaya ini patut di acungkan jempol, mengingat beberapa warga sekitar sebetulnya telah merasa resah dengan keberdaan café-café dilokasi tersebut yang sering dijadikan ajang maksiat. Masyarakat disekitar lokasi sering terganggu dengan dentuman music-musik yang selau membuat “risih” warga setiap malam tiba. “Saya ucapkan terimakasih kepada Walikota yang begitu peka terhadap keluhan warga Cilembang akan tempat hiburan dilokasi tersebut yang selalu mengganggu dan menebarkan maksiat diwilayah ini”, kata Usep salah seorang warga kepada SNP.

Tetapi bagi para pemilik café yang tempat usahanya kini telah luluh lantah dibongkar aparat, tentunya mengeluhkan tempat usahanya yang kini telah porak poranda. Iyey salah seorang pemilik café mengaku sedih bercampur kesal saat ditemui wartawan. “Coba mas fikir, dulu waktu kita buka café di Dadaha sma di usir dan disuruh pindah k eke cilembang, tetapi sekarang kembali dibongkar, tolong dong pemerintah harus adil, mau kemana lagi kita usaha, apa tidak kesian walikota sama rakyat kecil seperti saya?”, keluh pemilik café ini kepada SNP sambil mengusap air matanya dengan sapu tangan. (ton)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar